Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa
Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan
pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena
alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan
melakukaneksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis
tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Penelitian ilmiah berfokus pada
metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data,
menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat
lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi
peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian iliah melibatkan theory
construction dan theory verification. Konstruksi teori yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya.
Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.
Unsur Metode
Ilmiah
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan
empat langkah berikut:
1. Karakterisasi
(pengamatan dan pengukuran)
2. Hipotesis
(penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan
pengukuran)
3. Prediksi
(deduksi logis dari hipotesis)
4. Eksperimen
(pengujian atas semua hal di atas)
Karakterisasi
Metode
ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam
proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan
yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat
melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud
seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran
dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi
seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya
ditabulasikan dalam tabel. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan
diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian
ilmiah :
1. Sistematik
Berarti
suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola
dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis
Suatu
penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta
empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah
bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan
prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari
berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir
untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat
umum.
3. Empirik
Artinya
suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan
atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
Landasan empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal
empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau
perbandingan satu sama lain).
b. Hal-hal
empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c. Hal-hal
empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4. Replikatif
Artinya
suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain
dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria,
dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi
operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
Langkah-Langkah
metode ilmiah
Langkah-langkah yang terdapat pada metode
ilmiah antara lain:
1. Memilih
dan mendefinisikan masalah
2. Survey
terhadap data yang tersedia
3. Memformulasikan
hipotesa
4. Membangun
kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
5. Mengumpulkan
data primer
6. Mengolah,
menganalisa serta membuat interpretasi
7. Membuat
generalisasi dan kesimpulan
8. Membuat
laporan
Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu
:
1. Merumuskan
masalah.
2. Mengumpulkan
keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan
masalah.
3. Menyusun
hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data atau
keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
4. Menguji
hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5.Mengolah
data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan
kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidk
dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.
6. Menguji
kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan dan
perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka
hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar